Pendidikan Agama Islam - Makalah kali ini yang saya review adalah
makalah tentang Ayat Al-Quran tentang pendidikan teknik informatika
(teknologi). Pada makalah ini akan dibahasa tentang ayat - ayat kitab
suci Al - Quran yang mendukung tentang teknologi dan dalam hal ini
adalah pendidikan teknik informatika.
Tugas makalah dengan materi seperti ini biasanya diberikan di jurusan pendidikan teknik informatika (PTI) di awal - awal semester perkuliahan baru. Tujuannya sudah jelas agar sebagai umat islam kita menjadi tahu tentang dalil atau ayat yang merujuk ke pendidikan teknik informatika.
Kata Pengantar
Sedikit review dari makalah ini sebagai berikut:
Dalil Naqli tentang Ayat Al-Quran tentang pendidikan teknik informatika
isyarat listrik dalam Al Quran‟an.QS. Al Baqarah: 20
20. Hampir-hampir kilat itu menyambar penglihatan mereka. Setiap kali kilat itu menyinari mereka, mereka berjalan di bawah sinar itu, dan bila gelap menimpa mereka, mereka berhenti. Jikalau Allah menghendaki, niscaya Dia melenyapkan pendengaran dan penglihatan mereka. Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu. Di makalah tentang Ayat Al-Quran tentang pendidikan teknik informatika ini juga di sebutkan dan dipaparkan teori - teori tentang teknologi, pendapat para ahli dan tentu saja tafsir dari ayat - ayat al-quran yang sudah di terjemahkan kedalam bahasa indonesia.
Tafsir Ayat Al-Quran tentang pendidikan teknik informatika
Surat Al-Baqarah ayat 20
Thahir ibn „Asyur memahami ayat ini sebagai gambaran tentang orang-orang munafik ketika menghadiri majlis Rasulullah saw. dan mendengar ayat-ayat Al Qur‟an yang mengandung ancaman serta berita-berita yang menggembirakan. Dengan demikian ayat-ayat Al Qur‟an diibaratkan dengan hujan yang lebat, apa yang dirasakan oleh orang-orang munafik diibaratkan dengan aneka kegelapan, sebagaimana dialami pejalan diwaktu malam yang diliputi oleh awan tebal sehingga menutupi cahaya bintang dan hujan. Guntur adalah kecaman dan peringatan Al Qur‟an. Kilat adalah cahaya petunjuk al Qur‟an yang dapat
ditemukan dicelah peringatan-peringatan itu. ( dan listrik keduanya adalah cahaya, cahaya berguna untuk penerangan. Penerangan yang berupa listrik dapat dipakai untuk alat belajar/membaca ilmu pengetahuan pada waktu gelap. Listrik dan qalam/alat tulis merupakan teknologi, keduanya sangat penting dan dapat dipergunaka oleh manusia khususnya bagi orang Islam untuk belajar/mencari ilmu sehingga dapat mengetahui ilmu-ilmu yang lain yang
sebenarnya juga sudah diisyaratkan oleh Allah dalam Al Qur‟an. [1]
Pengertian Teknologi
Pengertian Teknologi sebenarnya berasal dari kata Bahasa Perancis yaitu “La
Teknique“ yang dapat diartikan dengan ”Semua proses yang dilaksanakan dalam upaya untuk mewujudkan sesuatu secara rasional”. Dalam hal ini yang dimaksudkan dengan sesuatu tersebut dapat saja berupa benda atau konsep, pembatasan cara yaitu secara rasional adalah penting sekali dipahami disini sedemikian pembuatan atau pewujudan sesuatu tersebut dapat
dilaksanakan secara berulang (repetisi).
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, teknologi diartikan sebagai “kemampuan teknik yang berlandaskan pengetahuan ilmu, eksakta dan berdasarkan proses teknis”. Teknologi adalah ilmu atau cara tentang menerapkan sains untuk memanfaatkan alam bagi kesejahteraan dan
kenyamanan manusia.[2] Teknologi adalah pengembangan dan penggunaan dari alat, mesin, material dan proses yang menolong manusia menyelesaikan masalahnya.[3] Kata teknologi sering menggambarkan penemuan dan alat yang menggunakan prinsip dan proses penemuan saintifik yang baru
ditemukan. Akan tetapi, penemuan yang sangat lama seperti roda dapat disebut teknologi.
Definisi lainnya (digunakan dalam ekonomi) adalah teknologi dilihat dari status pengetahuan kita yang sekarang dalam bagaimana menggabungkan sumber daya untuk memproduksi produk yang diinginkan( dan pengetahuan kita tentang apa yang bisa diproduksi). Oleh karena itu, kita dapat melihat perubahan teknologi pada saat pengetahuan teknik kita meningkat.[4]
Menelusuri pandangan Al-Qur‟an tentang teknologi (Ayat Al-Quran tentang pendidikan teknik informatika), mengundang kita untuk menengok
sekian banyak ayat Al-Qur‟an yang berbicara tentang alam raya. Menurut sebagian ulama, terdapat sekitar 750 ayat Al-Qur‟an yang berbicara tentang alam materi dan fenomenanya, dan memerintahkan manusia untuk mengetahui dan memanfaatkan alam ini. Secara tegas Al-Qur‟an menyatakan bahwa alam raya diciptakan dan ditundukkan Allah untuk manusia.
“Dan Dia menundukkan untuk kamu apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi semuanya (sebagai anugrah) dari-Nya”[5]. Jadi, dapat dikatakan bahwa teknologi merupakan sesuatu yang dianjurkan oleh Al-Qur‟an.
Sebelum menjawab pertanyaan, ada dua catatan yang perlu diperhatikan.
Pertama, ketika Al-Qur‟an berbicara tentang alam raya dan fenomenanya, terlihat secara jelas bahwa pembicaraannya selalu dikaitkan dengan kebesaran dan kekuasaan Allah SWT.
Misalnya uraian Al-Qur‟an tentang kejadian alam.
“Apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwa langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah satu yang padu, kemudian Kami (Allah) pisahkan keduanya, dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapa mereka tidak juga beriman?”[6].
Ayat ini dipahami oleh banyak ulama kontemporer sebagai isyarat tentang teori Big Bang (Ledakan Besar) yang mengawali terciptanya langit dan bumi. Para pakar boleh saja berbeda pendapat tentang makna ayat tersebut, atau mengenai proses terjadinya pemisahan langit dan bumi. Yang pasti, ketika Al-Qur‟an berbicara tentang kekuasaan dan kebesaran Allah, serta keharusan beriman kepada-Nya.
Ini berarti sains dan hasil-hasilnya harus selalu mengingatkan manusia terhadap kehadiran dan kemahakuasaan Allah SWT, selain juga harus memberi manfaat bagi kemanusiaan, sesuai dengan prinsip bismi rabbik.5
Kedua, Al-Qur‟an sejak dini memperkenalkan istilah sakhara yang maknanya bermuara pada kemampuan meraih dengan mudah dan sebanyak yang dibutuhkan segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan dari alam raya melalui keahlian di bidang teknik. Ketika Al-Qur‟an memilih kata sahkara yang arti harfiahnya menundukkan atau merendahkan, maksudnya adalah agar alam raya dengan segala manfaat yang dapat diraih darinya harus tunduk dan dianggap sebagai sesuatu yang posisinya berada di bawah manusia.
Teknologi dalam arti ini dapat diketahui melalui barang-barang, benda-benda, atau alat-alat yang berhasil dibuat oleh manusia untuk memudahkan dan menggampangkan realisasi hidupnya di dalam dunia. Hal mana juga memperlihatkan tentang wujud dari karya cipta dan karya seni (Yunani techne) manusia selaku homo technicus. Dari sini muncullah istilah “teknologi”, yang berarti ilmu yang mempelajari tentang “techne” manusia. Tetapi pemahaman seperti itu baru memperlihatkan satu segi saja dari kandungan kata “teknologi”.
Teknologi sebenarnya lebih dari sekedar penciptaan barang, benda atau alat dari manusia selaku homo technicus atau homo faber. Teknologi bahkan telah menjadi suatu sistem atau struktur dalam eksistensi manusia di dalam dunia.
Teknologi bukan lagi sekedar sebagai
suatu hasil dari daya cipta yang ada dalam kemampuan dan keunggulan manusia, tetapi ia bahkan telah menjadi suatu “dayapencipta” yang berdiri di luar kemampuan manusia, yang
pada gilirannya kemudian membentuk dan menciptakan suatu komunitas manusia yang lain.
Teknologi juga penerapan keilmuan yang mempelajari dan mengembangkan kemampuan dari suatu rekayasa dengan langkah dan teknik tertentu dalam suatu bidang. Teknologi merupakan
Aplikasi ilmu dan engineering untuk mengembangkan mesin dan prosedur agar memperluas dan memperbaiki kondisi manusia atau paling tidak memperbaiki efisiensi manusia pada beberapa aspek.
Dewasa ini telah lahir teknologi khususnya di bidang rekayasa genetika yang dikhawatirkan dapat menjadikan alat sebagai majikan. Bahk
an mampu menciptakan bakal-bakal “majikan” yang akan diperbudak dan ditundukkan oleh alat. Jika begitu. ini jelas bertentangan dengan
kedua catatan yang disebutkan di terdahulu.
Berdasarkan petunjuk kitab sucinya, seorang Muslim dapat menerima hasil-hasil teknologi yang sumbernya netral, dan tidak menyebabkan maksiat, serta bermanfaat bagi manusia, baik mengenai hal-hal yang berkaitan dengan unsur “debu tanah” manusia maupun unsur “ruh
Ilahi”manusia.
Al Qur‟an tidak akan berubah sejak diturunkan hingga akhir zaman, sedangkan sains dapat berubah temuannya dari masa kemasa karena bertambahnya informasi/data yang diperoleh sebagai akibat makin canggihnya peralatan/teknologi dan berkembangnya fisika dan6
matematika. Dan pendapat bahwa mempercayai kebenaran Al Qur‟an adalah sikap yang tidak bisa ditawar. Apabila sains tampak menemukan suatu yang tidak serasi dengan Al Qur‟an, ada dua kemungkinan penyebabnya: sains belum lengkap datanya dan belum terungkap semua gejala yang berkaitan sehingga kesimpulannya meleset, atau pemahaman terhadap
ayat yang bersangkutan kurang benar.
Itulah makalah tentang Ayat Al-Quran tentang pendidikan teknik informatika (teknologi).
Tugas makalah dengan materi seperti ini biasanya diberikan di jurusan pendidikan teknik informatika (PTI) di awal - awal semester perkuliahan baru. Tujuannya sudah jelas agar sebagai umat islam kita menjadi tahu tentang dalil atau ayat yang merujuk ke pendidikan teknik informatika.
Makalah Ayat Al-Quran tentang pendidikan teknik informatika ini membahas tentang :
Kata Pengantar
Daftar isi
Bab 1 PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penulisan Makalah
Bab 2 PEMBAHASAN MATERI
2.1 Dalil Naqli tentang teknologi
2.2 Tafsir Ayat tentang teknologi
2.3 Pengertian Teknologi
2.4 Teori Teknologi
2.5 Analisis Teknologi
Bab 3 Simpulan dan Saran
3.1 Simpulan
3.2 Saran
Daftar Pustaka
Sedikit review dari makalah ini sebagai berikut:Dalil Naqli tentang Ayat Al-Quran tentang pendidikan teknik informatika
isyarat listrik dalam Al Quran‟an.QS. Al Baqarah: 20
20. Hampir-hampir kilat itu menyambar penglihatan mereka. Setiap kali kilat itu menyinari mereka, mereka berjalan di bawah sinar itu, dan bila gelap menimpa mereka, mereka berhenti. Jikalau Allah menghendaki, niscaya Dia melenyapkan pendengaran dan penglihatan mereka. Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu. Di makalah tentang Ayat Al-Quran tentang pendidikan teknik informatika ini juga di sebutkan dan dipaparkan teori - teori tentang teknologi, pendapat para ahli dan tentu saja tafsir dari ayat - ayat al-quran yang sudah di terjemahkan kedalam bahasa indonesia.
Baca juga : makalah mengenai amal di website ini.
Tafsir Ayat Al-Quran tentang pendidikan teknik informatika
Surat Al-Baqarah ayat 20
Thahir ibn „Asyur memahami ayat ini sebagai gambaran tentang orang-orang munafik ketika menghadiri majlis Rasulullah saw. dan mendengar ayat-ayat Al Qur‟an yang mengandung ancaman serta berita-berita yang menggembirakan. Dengan demikian ayat-ayat Al Qur‟an diibaratkan dengan hujan yang lebat, apa yang dirasakan oleh orang-orang munafik diibaratkan dengan aneka kegelapan, sebagaimana dialami pejalan diwaktu malam yang diliputi oleh awan tebal sehingga menutupi cahaya bintang dan hujan. Guntur adalah kecaman dan peringatan Al Qur‟an. Kilat adalah cahaya petunjuk al Qur‟an yang dapat
ditemukan dicelah peringatan-peringatan itu. ( dan listrik keduanya adalah cahaya, cahaya berguna untuk penerangan. Penerangan yang berupa listrik dapat dipakai untuk alat belajar/membaca ilmu pengetahuan pada waktu gelap. Listrik dan qalam/alat tulis merupakan teknologi, keduanya sangat penting dan dapat dipergunaka oleh manusia khususnya bagi orang Islam untuk belajar/mencari ilmu sehingga dapat mengetahui ilmu-ilmu yang lain yang
sebenarnya juga sudah diisyaratkan oleh Allah dalam Al Qur‟an. [1]
Pengertian Teknologi
Pengertian Teknologi sebenarnya berasal dari kata Bahasa Perancis yaitu “La
Teknique“ yang dapat diartikan dengan ”Semua proses yang dilaksanakan dalam upaya untuk mewujudkan sesuatu secara rasional”. Dalam hal ini yang dimaksudkan dengan sesuatu tersebut dapat saja berupa benda atau konsep, pembatasan cara yaitu secara rasional adalah penting sekali dipahami disini sedemikian pembuatan atau pewujudan sesuatu tersebut dapat
dilaksanakan secara berulang (repetisi).
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, teknologi diartikan sebagai “kemampuan teknik yang berlandaskan pengetahuan ilmu, eksakta dan berdasarkan proses teknis”. Teknologi adalah ilmu atau cara tentang menerapkan sains untuk memanfaatkan alam bagi kesejahteraan dan
kenyamanan manusia.[2] Teknologi adalah pengembangan dan penggunaan dari alat, mesin, material dan proses yang menolong manusia menyelesaikan masalahnya.[3] Kata teknologi sering menggambarkan penemuan dan alat yang menggunakan prinsip dan proses penemuan saintifik yang baru
ditemukan. Akan tetapi, penemuan yang sangat lama seperti roda dapat disebut teknologi.
Definisi lainnya (digunakan dalam ekonomi) adalah teknologi dilihat dari status pengetahuan kita yang sekarang dalam bagaimana menggabungkan sumber daya untuk memproduksi produk yang diinginkan( dan pengetahuan kita tentang apa yang bisa diproduksi). Oleh karena itu, kita dapat melihat perubahan teknologi pada saat pengetahuan teknik kita meningkat.[4]
Menelusuri pandangan Al-Qur‟an tentang teknologi (Ayat Al-Quran tentang pendidikan teknik informatika), mengundang kita untuk menengok
sekian banyak ayat Al-Qur‟an yang berbicara tentang alam raya. Menurut sebagian ulama, terdapat sekitar 750 ayat Al-Qur‟an yang berbicara tentang alam materi dan fenomenanya, dan memerintahkan manusia untuk mengetahui dan memanfaatkan alam ini. Secara tegas Al-Qur‟an menyatakan bahwa alam raya diciptakan dan ditundukkan Allah untuk manusia.
“Dan Dia menundukkan untuk kamu apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi semuanya (sebagai anugrah) dari-Nya”[5]. Jadi, dapat dikatakan bahwa teknologi merupakan sesuatu yang dianjurkan oleh Al-Qur‟an.
Sebelum menjawab pertanyaan, ada dua catatan yang perlu diperhatikan.
Pertama, ketika Al-Qur‟an berbicara tentang alam raya dan fenomenanya, terlihat secara jelas bahwa pembicaraannya selalu dikaitkan dengan kebesaran dan kekuasaan Allah SWT.
Misalnya uraian Al-Qur‟an tentang kejadian alam.
“Apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwa langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah satu yang padu, kemudian Kami (Allah) pisahkan keduanya, dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapa mereka tidak juga beriman?”[6].
Ayat ini dipahami oleh banyak ulama kontemporer sebagai isyarat tentang teori Big Bang (Ledakan Besar) yang mengawali terciptanya langit dan bumi. Para pakar boleh saja berbeda pendapat tentang makna ayat tersebut, atau mengenai proses terjadinya pemisahan langit dan bumi. Yang pasti, ketika Al-Qur‟an berbicara tentang kekuasaan dan kebesaran Allah, serta keharusan beriman kepada-Nya.
Ini berarti sains dan hasil-hasilnya harus selalu mengingatkan manusia terhadap kehadiran dan kemahakuasaan Allah SWT, selain juga harus memberi manfaat bagi kemanusiaan, sesuai dengan prinsip bismi rabbik.5
Kedua, Al-Qur‟an sejak dini memperkenalkan istilah sakhara yang maknanya bermuara pada kemampuan meraih dengan mudah dan sebanyak yang dibutuhkan segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan dari alam raya melalui keahlian di bidang teknik. Ketika Al-Qur‟an memilih kata sahkara yang arti harfiahnya menundukkan atau merendahkan, maksudnya adalah agar alam raya dengan segala manfaat yang dapat diraih darinya harus tunduk dan dianggap sebagai sesuatu yang posisinya berada di bawah manusia.
Teknologi dalam arti ini dapat diketahui melalui barang-barang, benda-benda, atau alat-alat yang berhasil dibuat oleh manusia untuk memudahkan dan menggampangkan realisasi hidupnya di dalam dunia. Hal mana juga memperlihatkan tentang wujud dari karya cipta dan karya seni (Yunani techne) manusia selaku homo technicus. Dari sini muncullah istilah “teknologi”, yang berarti ilmu yang mempelajari tentang “techne” manusia. Tetapi pemahaman seperti itu baru memperlihatkan satu segi saja dari kandungan kata “teknologi”.
Teknologi sebenarnya lebih dari sekedar penciptaan barang, benda atau alat dari manusia selaku homo technicus atau homo faber. Teknologi bahkan telah menjadi suatu sistem atau struktur dalam eksistensi manusia di dalam dunia.
Teknologi bukan lagi sekedar sebagai
suatu hasil dari daya cipta yang ada dalam kemampuan dan keunggulan manusia, tetapi ia bahkan telah menjadi suatu “dayapencipta” yang berdiri di luar kemampuan manusia, yang
pada gilirannya kemudian membentuk dan menciptakan suatu komunitas manusia yang lain.
Teknologi juga penerapan keilmuan yang mempelajari dan mengembangkan kemampuan dari suatu rekayasa dengan langkah dan teknik tertentu dalam suatu bidang. Teknologi merupakan
Aplikasi ilmu dan engineering untuk mengembangkan mesin dan prosedur agar memperluas dan memperbaiki kondisi manusia atau paling tidak memperbaiki efisiensi manusia pada beberapa aspek.
Dewasa ini telah lahir teknologi khususnya di bidang rekayasa genetika yang dikhawatirkan dapat menjadikan alat sebagai majikan. Bahk
an mampu menciptakan bakal-bakal “majikan” yang akan diperbudak dan ditundukkan oleh alat. Jika begitu. ini jelas bertentangan dengan
kedua catatan yang disebutkan di terdahulu.
Berdasarkan petunjuk kitab sucinya, seorang Muslim dapat menerima hasil-hasil teknologi yang sumbernya netral, dan tidak menyebabkan maksiat, serta bermanfaat bagi manusia, baik mengenai hal-hal yang berkaitan dengan unsur “debu tanah” manusia maupun unsur “ruh
Ilahi”manusia.
Al Qur‟an tidak akan berubah sejak diturunkan hingga akhir zaman, sedangkan sains dapat berubah temuannya dari masa kemasa karena bertambahnya informasi/data yang diperoleh sebagai akibat makin canggihnya peralatan/teknologi dan berkembangnya fisika dan6
matematika. Dan pendapat bahwa mempercayai kebenaran Al Qur‟an adalah sikap yang tidak bisa ditawar. Apabila sains tampak menemukan suatu yang tidak serasi dengan Al Qur‟an, ada dua kemungkinan penyebabnya: sains belum lengkap datanya dan belum terungkap semua gejala yang berkaitan sehingga kesimpulannya meleset, atau pemahaman terhadap
ayat yang bersangkutan kurang benar.
Itulah makalah tentang Ayat Al-Quran tentang pendidikan teknik informatika (teknologi).
islam juga membahas TI., #lolveislam
ReplyDelete:noprob:
Delete